GAMBARAN CEMARAN BAKTERI Staphylococcus aureus PADA LIPSTIK CAIR TESTER

##plugins.themes.academic_pro.article.main##

Faris Monica
Ganea Qorry Aina
Dita Irianti Rukmana

Abstrak

Lipstik cair merupakan salah satu kosmetik yang sering digunakan oleh wanita. Adanya kandungan air pada bahan baku lipstik dapat menjadi media pertumbuhan mikroba yang baik.. Penggunaan lipstik cair tester kemungkinan memiliki angka kuman yang tinggi karena sering kontak langsung dengan kulit dan bibir pengguna. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya cemaran bakteri Staphylococcus aureus pada lipstik cair tester. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Variabel pada penelitan ini adalah variabel tunggal yaitu Bakteri Staphylococcus aureus pada lipstik cair tester. Jumlah sampel sebanyak 18 sampel dari toko kosmetik di pasar dan mall  wilayah Kota Samarinda. Hasil dari penelitian ini adalah ditemukan sebanyak 61% sampel lipstik cair tester tercemar bakteri staphylococcus aureus. Disarankan kepada masyarakat untuk memperhatikan personal hygiene agar tidak terkontaminasi bakteri Staphylococcus aureus dengan mencuci tangan ataupun menggunakan antiseptik baik sebelum ataupun setelah mencoba lipstik cair tester.


Lipstik cair merupakan salah satu kosmetik yang sering digunakan oleh wanita. Adanya kandungan air pada bahan baku lipstik dapat menjadi media pertumbuhan mikroba yang baik.. Penggunaan lipstik cair tester kemungkinan memiliki angka kuman yang tinggi karena sering kontak langsung dengan kulit dan bibir pengguna. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya cemaran bakteri Staphylococcus aureus pada lipstik cair tester. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Variabel pada penelitan ini adalah variabel tunggal yaitu Bakteri Staphylococcus aureus pada lipstik cair tester. Jumlah sampel sebanyak 18 sampel dari toko kosmetik di pasar dan mall  wilayah Kota Samarinda. Hasil dari penelitian ini adalah ditemukan sebanyak 61% sampel lipstik cair tester tercemar bakteri staphylococcus aureus. Disarankan kepada masyarakat untuk memperhatikan personal hygiene agar tidak terkontaminasi bakteri Staphylococcus aureus dengan mencuci tangan ataupun menggunakan antiseptik baik sebelum ataupun setelah mencoba lipstik cair tester.

##plugins.themes.academic_pro.article.details##

Referensi

    A. Chrismanuel, Y. B. Pramono, B. . S. (2012). Efek Pemanfaatan Karaginan Sebagai Edible Coating Terhadap Ph, Total Mikroba Dan H2s Pada Bakso Selama Penyimpanan 16 Jam (The Effect Of Edible Coating’s Carragenan On Ph, Total Bakteria And H2s Meatball 16 Hours Storage). Animal Agriculture Journal, 1(Kolisch 1996), 49–56.
    Afifah, I., & Sopiany, H. M. (2017). Pengembangan Sediaan Nanoemulsi Air Dalam Minyak Kelapa Murni (Virgin Coconut Oil) Dengan Menggunakan Energi Rendah Sebagai Komponen Dasar Lipstik. 87(1,2), 149–200.
    Aini, Q. (2015). Pengaruh Suhu Dan Waktu Pemanasan Terhadap Viabilitas Dan Profil Protein Isolat Staphylococcus Aureus Sebagai Bahan Vaksin. Malang?: Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
    Ambarwati, Y. &. (2015). Dasar-Dasar Kosmetika (Edisi I). Jakarta?: Lpp Press.
    Arfani, N. (2021). Identifikasi Bakteri S.Aureus Pada Kulit. Yogyakarta?: Penerbit Kbm Indonesia.
    Boleng, D. T. (2015). Bakteriologi?: Konsep-Konsep Dasar. Malang?: Umm Press.
    Bpom. (2011). Peraturan Kepala Bpom Ri No. Hk.03.1.23.08.11.07331 Tentang Metode Analisa Kosmetika.
    Bpom. (2016). Pedoman Penerapan Higiene Sanitasi Dan Dokumentasi Pada Industri Kosmetika Golongan B.
    Bpom. (2019). Cemaran Dalam Kosmetika. Peraturan Badan Pengawas Obat Dan Makanan Nomor 12 Tahun 2019, 1–9.
    Bryllyantri, A. (2020). Pembangunan Aplikasi Rekomendasi Warna Lipstik Menggunakan Augmented Reality Berbasis Android. 1–104.
    Ferdinand, F., & Ariewibowo, M. (2009). Praktis Belajar Biologi. Jakarta?: Pusat Perbukuan.
    Harlita, T. D., Rukmana, D. I., Suryani, M. E., & Anggreini, N. (2022). Modul Bakteriologi Iii. Samarinda?: Poltekkes Kemenkes Kaltim.
    Hartanti, D. (2012). Kontaminasi Pada Obat Herbal. Jurnal Pharmacy, Vol 09, 1–14.
    Ilmi, A. N., Mahmud, M., & Hardiani, A. S. (2022). Karakterisasi Pasar Modern Dan Pasar Tradisional ( Studi Kasus Di Grand Mall Dan Pasar Sentral Maros ) Characterization Of Modern Markets And Traditional Markets ( Case Study In Grandmall And Maros Central Market ). Agribusiness And Socioeconomic Journal, 1, 40–51.
    M Putri, D. N., D Prayitno, F. A., Damayanti, H. O., Kurniawati, H., Mulya, I. H., Nurjannah, I., Sofiyah, N., Nehru, N. F., Imanta, R. R., Kholishotin, R. N., & Marza, T. A. (2018). Pola Pemilihan Lipstik Di Kalangan Mahasiswi. Jurnal Farmasi Komunitas, 5(1), 1–9.
    Masturoh, I., & Anggita, N. (2018). Metodologi Penelitian Kesehatan (Vol. 4, Issue 1). Jakarta?: Pusat Pendidikan Sumber Daya Manusia Kesehatan.
    Mukaromah, A. ., & Maharani, E. T. (2008). Identifikasi Zat Warna Rhodamine B Pada Lipstik Berwarna Merah. Jurnal Universitas Muhammadiyah Semarang, 1(1), 1–7.
    Nurhidayanti, N., & Sari, R. R. (2022). Perbedaan Karakteristik Koloni Bakteri Staphylococcus Aureus Pada Media Agar Darah Domba Dan Media Agar Darah Manusia. Jurnal Analis Kesehatan, 11(1), 30–34.
    Poucher, J. (2000). Perfumes, Cosmetics And Soaps 10th Edition. London?: Kluwer Academic Publishers.
    Rahmadani, A., Budiyono, & Suhartono. (2017). Gambaran Keberadaan Bakteri Staphylococcus Aureus, Kondisi Lingkungan Fisik, Dan Angka Lempeng Total Di Udara Ruang Rawat Inap Rsud Prof. Dr. M.A Hanafiah Sm Batusangkar. Jurnal Kesehatan Masyarakat (E-Journal), 5(5), 492–501.
    Rahmah, C. J., Pujiyanto, S., & Rukmi, I. (2021). Analisis Mikrobiologis Produk Lipstik Cair Yang Digunakan Oleh Penata Rias. Journal Of Biology And Applied Biology, 4(2), 105–114.
    Rani, A. (2021). Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Biji Pepaya (Carica Papaya L.) Terhadap Bakteri Staphylococcus Aureus. 7–11.
    Rini, C. S., & Rochmah, J. (2020). Bakteriologi Dasar. Sidoarjo?: Umsida Press.
    Rollando. (2019). Senyawa Anti Bakteri Dari Fungi Endofit. Malang?: Cv. Seribu Bintang.
    Sugiyono. (2007). Statistika Untuk Penelitian (Revisi Terbaru) (P. 389). Bandung?: Cv. Alfabeta.
    Syahrurachman, A., Chatim, A., Seobandrio, A., Karuniawati, A., & Warsa, U. C. (2010). Buku Ajar Mikrobiologi Kedokteran. Tangerang?: Binarupa Aksara.
    Teti Indrawati. (2011). Formulasi Sediaan Kosmetik Setengah Padat Edisi 1. Jakarta?: Penerbit Istn.
    Tranggono, R. I., & Latifah, F. (2007). Buku Pegangan Ilmu Pengetahuan Kosmetik. Jakarta?: Pt Gramedia Pustaka Utama.
    Umarudin, U., & Surahmaida, S. (2019). Isolasi, Identifikasi, Dan Uji Antibakteri Kitosan Cangkang Bekicot (Achatina Fulica) Terhadap Staphylococcus Aureus Dari Penderita Ulkus Diabetikum. Jurnal Simbiosa, 8(1), 37–49.
    Wenas, D. M., Suardi, J., & Wahidin, W. (2020). Uji Cemaran Mikroba Pada Sediaan Lipstik Cair. Juste (Journal Of Science And Technology), 1(1), 49–60. Https://Doi.Org/10.51135/Justevol1issue1page49-60
    Yusmaniar, Wardiyah, & Nida, K. (2017). Bahan Ajar Farmasi?: Mikrobiologi Dan Parasitologi. Jakarta?: Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.