DETERMINAN KEJADIAN DIARE PADA ANAK BALITA DI KELURAHAN SEKARJAYA UPTD PUSKESMAS SEKARJAYA KABUPATEN OKU

##plugins.themes.academic_pro.article.sidebar##

Diterbitkan Jul 30, 2025
https://doi.org/10.52047/jkp.v15i2.425
Download
PDF
Statistic

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.
Vol 15 No 2 (2025): Jurnal Kesehatan dan Pembangunan

##plugins.themes.academic_pro.article.main##

Sabtian Sarwoko S
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Al-Ma'arif Baturaja
Yulis Marita
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Al-Ma'arif Baturaja
Eka Joni Yansyah
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Al-Ma'arif Baturaja

Abstrak

Salah satu penyebab meningkatnya insiden penyakit dan kematian anak bawah lima tahun adalah Penyakit diare. Sebagian besar diare disebabkan oleh terkontaminasinya air minum dan makanan yang dikonsumsi. Penelitian ini menggunakan Cross   Sectional, dengan populasinya adalah anak balita di Kelurahan Sekarjaya  yaitu 152 balita dan didapat kan jumlah sampel sebanyak 110 sampel. Analisa univariat menunjukan dari 110 responden sebanyak 41 (37.3%) balita yang pengetahuan ibu kurang,  dan pengetahuan ibu baik sebanyak 69 (62.7%). Mutu air yang tidak memenuhi standar kualitas fisik air ada 33 (30.0%) dan mutu fisik air memenuhi standar kualitas fisik air sebanyak 77 (70.0 %). Kdebiasaan mencuci tangan kurang baik sebanyak 37 (33.6%) dan kebiasaan mencuci tangan baik sebanyak 73 (66.4%). Dari Analisa Bivariat menunjukkan hasil terdapat hubungan  pengetahuan ibu, kualitas fisik air, cuci tangan dengan kejadian diare pada balita dengan nilai p 0,004, 0,001 dan 0,000. Kesimpulan dari penelitian ini adalah Ada keterkaitan pengetahuan ibu, kualitas fisik air dan cuci tangan dengan kejadian diare pada balita. Saran untuk petugas kesehatan lebih aktif mengedukasi masyarakat tentang pencegahan penyakit diare, dan kualitas air yang memenuhi standar untuk dionsumsi dan cara mencuci tangan yang benar

##plugins.themes.academic_pro.article.details##

Referensi

  1. Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan. (2019). Profil Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan.
  2. Hamdani Nur, N., Rahmadani, N., Hermawan, A., Masyarakat, F. K., Pancasakti, U., Tinggi, S., Amanah, I. K., & Penulis, K. (2022). The Indonesian Journal of Health Promotion. 5(3). https://doi.org/10.31934/mppki.v2i3
  3. Hamijah, S. (2021). Hubungan Sanitasi Lingkungan Terhadap Kejadian Diare Pada Balita. Journal of Cahaya Mandalika, 2(1).
  4. Hastuty, M., & Utami, S. N. (2019). Hubungan Pengetahuan Ibu Dengan Kejadian Diare Pada Balita Di Kelurahan Bangkinang Kota Wilayah Kerja Puskesmas Bangkinang Kota Tahun 2017. 3.
  5. Kementerian Kesehatan RI. (2018). Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) 2018. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI.
  6. Kementerian Kesehatan RI. (2020). Panduan Cuci Tangan Pakai Sabun.
  7. Radhika, A., Kesehatan, P., & Perilaku, I. (2020). Semampir, Kota Surabaya. Medical Technology and Public Health Journal (MTPH Journal, 4(1).
  8. Rahmaniu, Y., Dangnga, M. S., Abdul, H., Program, M., Kesehatan, S., Fakultas, M., Kesehatan, I., & Parepare, U. M. (n.d.). Mei 2022 pISSN 2614-5073 (Vol. 5, Issue 2). http://jurnal.umpar.ac.id/index.php/makes
  9. Rimbawati dan Surahman. (2019). Hubungan Sanitasi Lingkungan Dengan Kejadian Diare Pada Balita. Jurnal ‘Aisyiyah Medika, 4(2).
  10. Setyobudi, I., Pribadiani, F., Listyarini, A. D., S1, P., Stikes, K., & Kudus, C. U. (2020). Analisis Perilaku Ibu Tentang Cuci Tangan Dengan Kejadian Diare Pada Balita Di Rumah Sakit Mardi Rahayu Kudus.
  11. Soekidjo Notoatmodjo. (2018). Metodologi penelitian kesehatan.
  12. Umar Fahmi Achmadi. (2018). Dasar-Dasar Penyakit Berbasis Lingkungan.
  13. WHO. (2017). The top 10 causes of death.
  14. Zikof E dan Indriani E, Kesehatan, I., Zicof, E., Idriani, E., Poltekkes, ), Padang, K., Kesehatan, D., & Padang, K. (2020). Faktor Risiko Kejadian Diare Pada Balita Di Kota Padang. Jurnal Bidang Ilmu Kesehatan, 10.
  15. http://ejournal.urindo.ac.id/index.php/kesehatan