HUBUNGAN USIA IBU, KETUBAN PECAH DINI DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR DI RSUD KAYU AGUNG KABUPATEN OKI

##plugins.themes.academic_pro.article.main##

Gina Sari
Murdiningsih
Putu Lusita Nati Indriani

Abstrak

Asfiksia pada bayi baru lahir menjadi masalah serius di Indonesia karena angka kematian bayi akibat asfiksia masih cukup tinggi. Asfiksia neonatorum adalah kegagalan bayi bernapas spontan dan teratur pada saat lahir atau beberapa saat setelah lahir yang ditandai dengan hipoksemia, hiperkarbia, dan asidosis. Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu ada hubungan usia ibu, ketuban pecah dini dan paritas secara simultan dengan kejadian asfiksia pada bayi baru lahir. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan usia ibu, ketuban pecah dini dan paritas dengan kejadian asfiksia pada bayi baru lahir. Kerangka konsep penelitian ini yaitu variabel independent (usia ibu, ketuban pecah dini dan paritas) sedangkan variabel dependen (kejadian asfiksia) serta hitpotesis penelitian adalah untuk mengetahui hubungan antara usia ibu, ketuban pecah dini dan paritas dengan kejadian asfiksia pada bayi baru lahir. Penelitian ini menggunakan desain case control pada 90 sampel dengan 30 sampel kasus dan 60 sampel kontrol dengan tehnik pengambilan purposive sampling. Analisis yang digunakan adalah univariat dan bivariat dengan chi square. Hasil penelitian ada hubungan usia ibu p value (0,015), ketuban pecah dini p value (0,000) dan paritas p value (0,021) dengan kejadian asfiksia pada bayi baru lahir. Diharapkan dapat digunakan sebagai bahan acuan dan evaluasi kebijakan yang berkaitan dengan asfiksia neonatorum sebagai upaya pencegahan dan menurunkan angka kematian bayi (AKB).

##plugins.themes.academic_pro.article.details##

Referensi

  1. Alfitri, Nabila Arianti. (2021). “Hubungan Umur Kehamilan, Jenis Persalinan, Dan Ketuban Pecah Dini Dengan Derajat Asfiksia Neonatorum Di RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda Periode 2019 – 2020” Jurnal. Ked. Mulawarman Vol. 8 (1) Juni 2021
  2. Anita, W. et al (2022). Asuhan Keperawatan Anak. Yayasan Kita Menulis
  3. Apriliani. (2020). Literatur Review: Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Asfiksia Neonatorum. Skripsi: STIKES Panakkukang Makassar
  4. Ayebare, Elizabeth. (2022). “Factors Associated With Birth Asphyxia Among Term Singleton Births At Two Referral Hospitals In Northern Uganda: A Cross Sectional Study”. Jurnal BMC Pregnancy and Childbirth (2022) 22:767. https://doi.org/10.1186/s12884-022-05095-y
  5. Bayih, Alebachew. (2020). “Prevalence and associated factors of birth asphyxia among live births at Debre Tabor General Hospital, North Central Ethiopia” Jurnal BMC Pregnancy and Childbirth. https://doi.org/10.1186/s12884-020-03348-2
  6. Bella, K. dkk. (2020). Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Asfiksia Neonatorum di RSUD Wangaya Kota Denpasar. Intisari Sains Medis, Vol. 11 No.1
  7. Deastri Pratiwi. (2019). Determinan Kejadian Asfiksia Neonatorum Pada Bayi Baru Lahir. Jurnal Ilmu Kesehatan Karya Bunda Husada, 5(2), 19–22. https://doi.org/10.56861/jikkbh.v5i2.29
  8. Dinkes Provinsi Sumatra Selatan. (2020). Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2020.Users/Administrator/Downloads/DINKES%20SUMSEL%20ASFIKSIA.pdf diakses pada 02 April 2023
  9. Fransiska, P. (2019). Hubungan Antara Paritas dan Ketuban Pecah Dini dengan Kejadian Asfiksia Neonatorum. Cendekia Medika, 4(2), 88–92. http://jurnal.stikesalmaarif.ac.id/index.php/cendekia_medika/article/view/145
  10. Fitriana, Yuli. 2020. “Risk Factors Of Asphyxia Neonatorum On Poned Public Health Care In Palu City” Thesis
  11. Henny Syafitri, A. dan J. A. (2021). Metodologi Penelitian Kesehatan (A. H. Nadana (ed.); 1st ed.). Ahlimedia Pres.
  12. IDAI. 2019. Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana Asfiksia. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
  13. Kementerian Kesehatan RI. (2019). Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana Asfiksia.
  14. Khoiriah, A., & Pratiwi, T. (2019). Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Kejadian Asfiksia pada Bayi Baru Lahir. Jurnal ‘Aisyiyah Medika, 4(2), 174–188.
  15. Lubis, Endang. 2020. “Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Asfiksia Neonatorum Pada Bayi Di Rsud Kabupaten Tapanuli Selatan”. Jurnal Kesehatan Ilmiah Indonesia Vol. 5 No.1 Juni 2020.
  16. Munawwaroh, Fadilatul. (2020). “Usia Ibu Dengan Kejadian Asfiksia Neonatorum di RS PKU Muhammadiyah Bantul Yogyakarta”.Skripsi
  17. Mutiara, Arta. (2020). “Hubungan Jenis Persalinan Dan Berat Badan Lahir Dengan Kejadian Asfiksia Pada Bayi Baru Lahir Di Rsud Selasih Kabupaten Pelalawan Tahun 2019”. Jurnal Kesehatan Tambusai Volume 1 No.2 2020.
  18. Novita Lusiana, R. A. dan M. M. (2015). Metodologi Penelitian Kebidanan.
  19. Nurhasanah, S. (2018). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadin Asfiksia Neonatorum pada Bayi Baru Lahir di RSUD DR. M Yunus Bengkulu. Skripsi: Poltekkes Kemenkes Bengkulu
  20. Lestari, R. D. dan Putri, N. N. B. K. A. (2019). Analisis Faktor Penyebab Kejadian Asfiksia pada Bayi Baru Lahir. Jurnal Ners dan Kebidanan. Available at: https://jnk.phb.ac.id/index.php/jnk/article/download/429/451
  21. Prima, D. R., Hasdela, P., Lubis, I. S., Tinggi, S., Kesehatan, I., Kemuliaan, B., & Umum, R. S. (2020). Analisis Hubungan Ketuban Pecah Dini Terhadap Kejadian Asfiksia Di Rsu Budi Kemuliaan Analysis Correlation of Premature Rupture of Membranes With Incidence of Asphyxia At Budi Kemuliaan General Hospital. Medikes (Media Informasi Kesehatan), 7(2), 271–280.
  22. Ramadhani, P.U. (2018). “Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Asfiksia Neonatorum di Rumah Sakit Umum Daerah H. Abdul Manan Simatupang Kabupaten Asahan Tahun 2017”. Skripsi: Politeknik Kesehatan Medan
  23. Sadanoer, I. M., & Ayuning Tyas, D. (2018). Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Asfiksia Neonatorum. Jurnal Bidan Komunitas, 111(3), 93–98. http://ejournal.helvetia.ac.id/index.php/jbk
  24. Shanun, S.S. (2022). Analisis Faktor Risiko Kejadian Asfiksia Neonatorum di RSUD Labuang Baji Makassar Tahun 2021. Skripsi: Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar.
  25. Sugiyono. (2019). Metode Penelitian Kuantitatif (Setiyawami (ed.); 2nd ed.). Alfabeta.
  26. Syarif, D., & Umar, N. S. (2019). Hubungan Umur Ibu Dan Paritas Terhadap Kejadian Asfiksia Neonatorum Di RSIA Sitti Khadijah 1 Makassar. Jurnal Kesehatan Delima Pelamonia, 3(2), 136–142. https://doi.org/10.37337/jkdp.v3i2.108
  27. Thania, S, dkk. (2023). “Aktor Risiko Kejadian Asfiksia pada Bayi Baru Lahir di Rumah Sakit Ibu dan Anak Kasih Fatimah Kotamobagu”. Jurnal Ilmu Kesehatan dan Gizi, Vol. 1 No. 1
  28. Windari, Arindiah Puspo. (2020). “Hubungan Ketuban Pecah Dini dengan Kejadian Asfiksia Neonaturum di Puskesmas Perawatan Pelauw”. Jurnal Global Health Science Volume 5 Number 3, September 2020 ISSN 2503-5088 (p) 2622-1055 (e)
  29. Yulfitria, F. (2018). Hubungan Tingkat Kecemasan Dengan Gangguan Mentruasi Pada Mahasiswa Kebidanan Jakarta. Midwives Leading The Way with Quality Care, 317.