HUBUNGAN POLA ASUH PEMBERIAN MAKAN DENGAN KEJADIAN STUNTING
##plugins.themes.academic_pro.article.main##
Abstrak
Stunting yang gagal ditanggulangi akan berdampak pada perkembangan otak hingga tingkat kecerdasan balita menjadi kurang. Pola asuh pemberian makanan merupakan faktor dominan penyebab kejadian stunting. Kecamatan Gandus merupakan kecamatan dengan jumlah balita stunting terbanyak di kota Palembang yaitu 140 orang balita. Tujuan: untuk mengetahui pengaruh pola asuh pemberian makan dengan kejadian balita stunting. Metode: Penelitian ini adalah penelitian survey analitik dengan pendekatan crossextional design. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan September tahun 2022 dan sampel pada penelitian adalah ibu yang memiliki balita dan berkunjung ke posyandu wilayah kerja puskesmas Gandus Palembang berjumlah 98 orang responden. Hasil: Didapatkan bahwa hanya sebagian besar responden tidak memiliki balita stunting 90(91.2%), dan memiliki pola asuh pemberian makanan yang baik 64(65.3%). Lebih lanjut hasil uji chi square menunjukan terdapat hubungan yang signifikan antara pola asuh pemberian makan dengan kejadian stunting (p value:0.020). Kesimpulan: Semakin Baiknya pola asuh dalam pemberian makanan yang dilakukan oleh seorang ibu maka akan semakin kecil peluang balita nya untuk menderita stunting. Saran: Edukasi kesehatan tentang pola asuh pemberian makan harus dilakukan secara terjadwal untuk mencegah terjadinya stunting dan perlunya pemantauan pertumbuhan anak dengan stunting yang berkesinambungan.
##plugins.themes.academic_pro.article.details##
Referensi
- Dinas Kesehatan Kota Palembang. (2020). Dinas Kesehatan Kota PalembangTahun 2020. Profil Kesehatan Tahun 2021, 72, 23.
- Hidayah, N., Rita, W., Anita, B., Podesta, F., Ardiansyah, S., Subeqi, A. T., Nasution, S. L., & Riastuti, F. (2019). Hubungan pola asuh dengan kejadian stunting (rekomendasi pengendaliannya di Kabupaten Lebong). Riset Informasi Kesehatan, 8(2), 140. https://doi.org/10.30644/rik.v8i2.237
- Indonesian Government. (2021). Presidential Decree of Republic Indonesia No 72/2021 about Accelerating Stunting Reduction. Indonesian Government, 1.
- Kemenkes RI. (2018). Penanganan Stunting Terintegrasi Beban Ganda Permasalahan Gizi di Indonesia. Jakarta.
- Kemenkes RI. (2021). Buku saku hasil studi status gizi indonesia(SSGI) Kabupaten Kota tahun 2021.
- Kemenkes RI, & BPS. (2019). Laporan Pelaksanaan Integrasi Susenas Maret 2019 dan SSGBI Tahun 2019. 69.
- Kementerian PPN/ Bappenas. (2018). Pedoman Pelaksanaan Intervensi Penurunan Stunting Terintegrasi di Kabupaten/Kota. Rencana Aksi Nasional Dalam Rangka Penurunan Stunting: Rembuk Stunting, November, 1–51. https://www.bappenas.go.id
- Laili, A. N., Munawir, A., & Ningtyias, F. W. (2021). The Influence of Parenting Patterns on Stunting Incidences in Toddlers (Study in the Work Area of Sumberjambe Health Center, Kasiyan Health Center and Sumberbaru Health Center Jember Regency). Journal for Quality in Public Health, 5(1). https://doi.org/10.30994/jqph.v5i1.239
- PMK No.41 Tahun 2014 tentang Pedoman Gizi Seimbang, Pedoman Gizi Seimbang Permenkes RI (2014).
- Noorhasanah, E., & Tauhidah, N. I. (2021). Hubungan Pola Asuh Ibu dengan Kejadian Stunting Anak Usia 12-59 Bulan. Jurnal Ilmu Keperawatan Anak, 4(1). https://doi.org/10.32584/jika.v4i1.959
- Riskesdas. (2018). Hasil Utama Riskesdas 2018 Kementerian. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.
- Sutrio, S., & Sumardilah, D. S. (2020). Qualitative Study Of Complementary Feeding For Stunting Toddlers Aged 13-24 Months In Cipadang Village, Pesawaran District. JPK : Jurnal Proteksi Kesehatan, 9(1). https://doi.org/10.36929/jpk.v9i1.292