KONDISI SISTEM KARDIOVASKULAR DAN KEJADIAN NYERI TUNGKAI BAWAH SESUDAH LARI SPRINT 400 METER PADA SISWA SEKOLAH OLAHRAGA
##plugins.themes.academic_pro.article.main##
Abstrak
Beberapa penelitian tentang lari ataupun kondisi nyeri yang terjadi akibat dari melakukan aktivitas tersebut sudah pernah dilakukan, namun dalam kesempatan ini peneliti ingin mengungkapkan beberapa hal tentang kondisi kardiovaskular yang meliputi frekuensi nadi, tekanan darah dan kejadian nyeri tungkai bawah setelah melakukan lari sprint 400 meter. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa SMA jurusan olahraga kelas X berjumlah 30 orang yang dipilih dengan menggunakan tehnik purposive sampling serta memenuhi kriteria yang telah ditentukan. Penelitain ini dilaksanakan pada bulan Juni 2019. Dalam penelitian ini dilakukan pengukuran terhadap tinggi badan, berat badan, frekuensi nadi, tekanan darah dan kondisi nyeri tungkai bawah setelah melakukan lari sprint 400 meter. Selanjutnya data diolah dan disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi. Berdasarkan hasil penelitian diketahui jika rata-rata denyut nadi 69,87 x/menit dengan denyut nadi terendah frekuensi 63 x/menit dan frekuensi nadi tertinggi 80 x/menit. Diketahui jika rata-rata tekanan darah sistolik 111,0 mmHg dengan tekanan sistolik terendah 100 mmHg dan tertinggi 120 mmHg. Diketahui jika rata-rata tekanan darah diastolik 66,17 mmHg dengan tekanan darah diastolik terendah 60 mmHg dan tertinggi 80 mmHg. Diketahui jika rata-rata intensitas nyeri tungkai bawah setelah lari sprint 400 meter adalah 5,03 dengan intensitas nyeri tertinggi 7 dan terendah 2. Dari data diatas dapat disimpuklkan bahwa frekuensi nadi dan tekanan darah sistolik dan diastolik setelah siswa melakukan lari sprint 400 meter dalam kategori normal. Olahraga lari dapat memberikan manfaat kesehatan bagi tubuh apabila dilakukan dengan tehnik yang benar, waktu yang tepat dan teratur.
##plugins.themes.academic_pro.article.details##
Referensi
-
Amalia Amirul.2017. Efektifitas Terapi Music Terhadap Nyeri Disminorea .Artikel. STIKESMuhammadiah Lamongan.
Astuti Ani & Merdekawati Diah .2016. Pengaruh Terapi Music Klasik Terhadap Penurunan Tingkat Skala Nyeri Pasien Post Operasi .Jurnal. Program Study Ilmu Keperawatan Stikes Harapan Ibu Jambi.
Cholifah, Noor, Setyowati, dan Sri Karyati. 2019.
Pengaruh Pemberian Terapi Musik Suara Alam Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Di Desa Pelang Mayong Jepara Tahun 2016. Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol.10 No.1 (2019) 236-242
Judha ,Et All. 2012. Teori Pengukuran Nyeri & Nyeri Bersalin . Yogyakarta.Nuha Medika.
Notoadmodjo Soekidjo. 2010. MetodelogiPenelitian Kesehatan. Jakarta. Aneka Cipta.
Nurdiansyah Tubagus Erwin. 2015. Pengaruh Terapi Music Klasik Terhadap Nyeri Pada Pasien Dengan Post Operasi Di RSUD.A.DADI Tjokrodipo Kota Bandar Lampung. Jurnal .Stikes Mitra Lampung.
Pearche Evelyn C.2011. Anatomi & Fisiologi Untuk Para Medis. Jakarta. Gramedia Pustaka Utama.
Pearche Evelyn C.2013. Anatomi & Fisiologi Untuk Para Medis .Jakarta. Gramedia Pustaka Utama.
Tarwoto ,Et All.2009. Anatomi Fisiologi Untuk Mahasiswa Keperawatan.Jakarta. Salemba Medika.
Trihandayani yani & karnita ita .2011. Pengaruh terapi music terhadap penurunan intensitas nyeri akibat perawatan luka post operasi di ruang VII RSUD gunung djati Cirebon. jurnal. dosen akper muhammadiah Cirebon.