Ketepatan Pemberian Makanan Pendamping ASI ( MP ASI ) Oleh Ibu Di Rumah Bersalin Mitra Ananda Palembang Tahun 2018

##plugins.themes.academic_pro.article.main##

Devina Anggrainy Dencik

Abstrak

             Makanan pendamping ASI (MP-ASI) adalah makanan atau minuman yang mengandung gizi, diberikan kepada bayi atau anak usia 6-24 bulan untuk memenuhi kebutuhan gizi selain ASI. MP-ASI berupa makanan padat atau cair diberikan secara bertahap sesuai dengan usia dan kemampuan pencernaan bayi. Pada usia 6-24 bulan ASI hanya menyediakan ½ kebutuhan gizi bayi. Dengan menggunakan desain penelitian survey analitik. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu yang memiliki bayi 6-12 bulan di Rumah Sakit Bersalin Mitra Ananda Palembang yang berjumlah 52 responden. Sampel dalam penelitian ini adalah accidental sampling yaitu ibu yang memiliki bayi usia 6-12 bulan yang berjumlah 52 responden di RS Bersalin Ananda Mitra Palembang tahun 2019. Dari 52 responden, responden yang memberikan ASI Eksklusif tepat waktu dalam pemberian MP-ASI 30 responden (57,7,%), yang tidak tepat waktu sebanyak 22 responden (42,3%). Dari 52 responden yang memberikan ASI eksklusif yang benar dalam pemberian MP-ASI sebanyak 30 responden (57,7%) dan yang tidak tepat dalam memberikan MP-ASI sebanyak 22 responden (42,3%). Di atas responden yang memberikan MP-ASI, jumlah ibu bekerja dengan jenis yang tepat dalam pemberian MP-ASI sebanyak 16 (72,7%) dan jenis yang salah sebanyak 6 responden (27,3%). Terdapat 15 (50,0%) ibu yang tidak bekerja pada jenis MP-ASI yang tepat dan ibu yang tidak memiliki jenis MP-ASI yang tepat (15,0%). Diharapkan petugas kesehatan di Rumah Sakit Bersalin Mitra Ananda dapat memberikan informasi tentang pentingnya pemberian MP ASI pada bayi.

##plugins.themes.academic_pro.article.details##

Referensi

  1. Abdullah, G,I. Determinan pemberian ASI eksklusif pada ibu bekerja di Kementerian Kesehatan RI tahun 2012. Tesis. Fakultas kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia ; 2012.
  2. Arikunto, Suharismi. 2010. Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta
  3. Kemenkes. Ibu Bekerja Bukan Alasan Menghentikan Pemberian ASI Eksklusif ; 2011. (dikutip 21 Januari 2014). Tersedia dari http://www.depkes.go.id/ index.php?vw=2&id=1662.
  4. Pramita, Ecka. 2017. Pekan ASI Sedunia 2017 : Mari dukung Keberhasilan Ibu Menyusui. Diterbitkan tanggal 01/08/2017. http://majalahkartini.co.id/keluarga-karier/anak/pekan-asi-sedunia-2017-mari-dukung-keberhasilan-ibu-menyusui/
  5. Nuraini Tuti, Madarina Julia & Djaswwadi Dasuki. Sampel susu formula dan praktik pemberiaan Air susu ibu eksklusif. Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional Vol 7 Nomor 12 Juli 2013.. Fakultas kedokteran universitas Gadjah Mada : 2013
  6. Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia tahun 2012. Pemberian ASI dan makanan tambahan. 2012 (dikutip 20 Maret 2014). Tersedia pada http://www.bkkbn.go.id/.../SDKI%202012/Laporan%20Pendahuluan%20SDK
  7. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia NO.33. Pemberian ASI Eksklusif ; 2012
  8. Maryunani, Ani. Inisiasi Menyusu Dini, ASI Eksklusif dan Manajemen Laktasi. Jakarta : TIM ; 2012
  9. Mochtar, Rustam. 2006. Sinopsis Obstetri. Jakarta : EGC
  10. Prawirohardjo, Sarwono. 2006. Ilmu Kebidanan. Jakarta : EGC
  11. Risani Ria. Keajaiban Air Susu Ibu. Jakarta : Dunia sehat. 2012
  12. Roesli Utami. Panduang konseling menyusui. Sentral laktasi Indonesia. Jakarta: Pustaka Bunda. 2012 Sukarni, Icesmi dkk. 2010. Kehamilan, Persalinan dan Nifas. Yogyakarta : Nuha Medika
  13. Novianti, Ratih. Menyusui itu indah ; cara dahsyat memberikan ASI untuk bayi sehat dan cerdas. Yogyakarta : Octopus ; 2009.
  14. Widuri, Hesti. Cara Mengelolah ASI Eksklusif pada Ibu Bekerja. Yogyakarta : Gosyen Publishing ; 2013
  15. Varney, Helen. Buku Ajar Asuhan kebidanan. Alih bahasa, Laily Mahmuda & Gita Trisetyati. Jakarta : EGC ; 2007