HUBUNGAN PARITAS DAN PENDIDIKAN DENGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DI PUSKESMAS TULUNG SELAPAN TAHUN 2020
##plugins.themes.academic_pro.article.main##
Abstrak
Kehamilan melibatkan perubahan psikologis maupun fisiologis dari ibu dan perubahan sosial di dalam keluarga. Tanda bahaya kehamilan yaitu gejala yang menunjukkan bahwa ibu dan bayi dalam keadaan bahaya. Tujuan penelitian ini untuk diketahuinya hubungan paritas dan pendidikan ibu dengan pengetahuan ibu hamil tentang tanda bahaya kehamilan di Puskesmas Tulung Selapan tahun 2020. Penelitian ini menggunakan metode survey analitik. Populasi penelitian ini yaitu seluruh ibu hamil TM III yang datang ke Puskesmas Tulung Selapan pada bulan Desember 2020. Pengambilan sampel pada penelitian ini dengan metode accedental sampling. Sampel pada penelitian ini berjumlah 37 responden. Dari hasil analisa univariat didapatkan responden yang berpengetahuan baik (73,0%) lebih banyak dibanding kandengan ibu yang berpengetahuan cukup dan kurang yaitu masing-masing (13,5%). Paritas ibu dengan paritas tinggi(70,3%) lebih banyak dibandingkan dengan ibu paritas rendah (29,7%). Ibu dengan pendidikan tinggi(67,6%) lebih banyak dibandingkan dengan ibu yang berpendidikan rendah (32,4%). Dari hasil analisa bivariat didapatkan ada hubungan paritas dengan pengetahuan ibu hamil tentang tanda bahaya kehamilan di Puskesmas Tulung Selapan tahun 2020 (p value = 0,004). Ada hubungan pendidikan ibu dengan pengetahuan ibu hamil tentang tanda bahaya kehamilan di Puskesmas Tulung Selapan tahun 2020 (p value = 0,010). Saran dari peneliti hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi bagi Puskesmas Tulung Selapan sehingga dapat meningkatkan pelayanan antenatal care, dapat lebih meningkatkan perhatian kepada masyarakat terutama ibu hamil dalam pemberian pelayanan sesuai standar asuhan kehamilan.
##plugins.themes.academic_pro.article.details##
Referensi
-
[1] Prawirohardjo, S. (2017). Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka .
[2] WHO. (2019). Word Health Organization. Retrieved November 17, 2020, from Maternal Mortality Rate: http://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/maternal-mortality)
[3] Kemenkes, R. (2019). Rapat Kerja Nasional Tentang AKI dan AKB. Jakarta: Kemenkes RI.
[4] Manuaba, I. B. (2017). Penuntun Kuliah Ginekologi. Jakarta: EGC.
[5] Saifuddin, A. B. (2016). Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo .
[6] Pitaloka, D. (2018). Kehamilan Dari Pembuahan Hingga Kelahiran. Jakarta: Dian Rakyat.
[7] Jannah. (2015). Buku Ajar Asuhan Kebidanan Kehamilan. Yogyakarya: ANDI.
[8] Rismalinda. (2017). Buku Ajar Asuhan Kebidanan Kehamilan. Jakarta: Trans Info Media.
[9] Dinkes, P. S. (2019). Profil Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan. Palembang: Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan.
[10] Agutriani, D. (2017). Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil tentang Buku KIA dengan Pemanfaatan Buku KIA di Puskesmas SrondolKota Semarang. Semarang: Karya Tulis Ilmiah.
[11] Walyani, S. (2017). Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.
[12] Sulyani, P. (2013). Hubungan Karakte ristik Ibu Hamil dengan Pengetahuan Ibu Hamil terhadap Tanda-Tanda Bahaya Kehamilan di Puskesmas Bandar Kabupaten Bener Meriah. Banda Aceh: STIKES Ubudiyah.
[13] Astuti, H. P. (2012). Hubungan karakteristik ibu hamil dengan tingkat pengetahuan tentang tanda bahaya pada kehamilan di Puskesmas Sidoharjo kabupaten Sragen. Jurnal Kesehatan Kusuma Husada , 1-13
[14] Andaruni, N. Q., Pamungkas, C. E., & Lestari, C. I. (2017). Gambaran tingkat pengetahuan Ibu hamil tentang tanda-tanda bahaya kehamilan Trimester 1 di Puskesmas Karang Pule. Jurnal Kebidanan UM. Mataram , 30-33
[15] Notoadmodjo, S. (2017). Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Jakarta: Rineka Cipta.